Search This Blog

Cerita Tentang Tempat Wisata dan Kuliner di Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort

Cerita Tentang Tempat Wisata dan Kuliner di Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort

Pemenang Kompetisi Travel Blog Destinasi Medan dan Taman Simalem Resort
Vika, Jombang
Follow Twitter @TX_TRAVEL untuk informasi seputar traveling, tips, dan paket tour

Mengenal Keindahan Wisata Danau Toba Lebih Dekat


(Ferry menuju Pulau Samosir)
Pagi itu, ferry yang saya tumpangi akan mengantarkan saya menyeberangi Danau Toba menuju ke Pulau Samosir dengan durasi perjalanan sekitar 30 menit. Pulau Samosir adalah pulau di tengah-tengah Danau Toba, untuk menuju kesana bisa menggunakan kapal ferry dari pelabuhan rakyat Tiga Raja atau Pelabuhan Ajibata, namun jika anda menggunakan travel maka ada pelabuhan kecil dengan kapal ferry carter khusus wisatawan.

Danau yang terbentuk dari letusan gunung berapi ini membentuk sebuah kawah yang memiliki panjang 87 kilometer dan lebarnya 27 kilometer dengan kedalaman 500 meter yang dikelilingi bukit hijau dengan deretan pohon pinus dan pemandangan langit yang biru menambah keindahan Danau yang terletak di Provinsi Sumatera Utara.

(Inilah Suasana Di atas Ferry)

Sepanjang perjalanan di atas Kapal Ferry, sungguh saya terkagum-kagum dengan keindahan Danau Toba ini. Diatas feri segarnya semilir angin menyibak rambut panjang saya dan udara sepoi-sepoi menemani sepanjang perjalanan, keindahan panorama Danau Toba sungguh membuat saya sayang untuk memejamkan mata menikmati akan ciptaan Tuhan ini.

(Saya diatas ferry, lupakan backgroud tasnya)

Lalu aktifitas apa saja yang bisa kita nikmati di Danau Toba? di Danau Toba selain menikmati keindahan alamnya kita juga dapat bersepeda air, memancing atau bakar ikan dengan membeli ikan di nelayan-nelayan sepanjang tepi danau toba.

(Memancing di Danau Toba)

(Sepeda Air) 

(nelayan di Danau Toba)
Menikmati Danau Toba memang tak cukup hanya sehari saja, jika anda merasa sehari tak cukup untuk menikmatinya bisa menginap di hotel atau resort di Pulau Samosir. Pengalaman menyeberangi Danau Toba menambah kekaguman saya terhadap keindahan Indonesia. Rasanya saya akan selalu kangen ingin menikmati keindahan Danau Toba. So, selamat berlibur !!!



(Deretan hotel sepanjang Danau Toba)

Indahnya Panorama Wisata Air Terjun Sipiso-Piso dan Perjalanan Menuju Danau Toba dari Tanah Karo


Setelah meninggalkan Taman Simalem Resort, tour guide kami Pak Rachmad dari TX Travel membawa rombongan ke tempat wisata Air Terjun Sipiso-Piso yang lokasinya tak begitu jauh dari Resort. Air terjun Sipiso-piso adalah air terjun tertinggi di Indonesia yang dikelilingi pohon pinus dan bukit-bukit yang hijau terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara. 

Jika dilihat dari jauh deras air yang jatuh dari sebuah sungai diatas bukit dari kejauhan seperti menyerupai sebuah pisau yang dalam bahasa daerah setempat "pisau" disebut "piso", maka masyarakat setempat kemudian menyebutnya air terjun sipiso-piso yang hingga kini nama tersebut dijadikan obyek wisata di Tanah Karo. 

Dari parkiran bus saya bisa langsung menikmati keindahan pemandangan air terjun, tapi jika ingin melihat air terjun dari dekat maka kita harus berjalan menuruni tangga dengan jumlah anak tangga yang jumalahnya ratusan dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk berjalan kaki. 

Waktu yang terbatas mengurungkan niat saya untuk menuruni anak tangga, mungkin lain waktu saya harus kembali kesini menguji mental dan stamina saya untuk melihat panorama Air Terjun Sipiso-piso dari dekat.

Gagal menuruni tangga Sipiso-Piso bukan berarti saya melewatkan keindahan lain dari air terjun ini, dari atas ketinggian saya bisa melihat Danau Toba dan hamparan bukit yang mengelilingi air terjun dengan tumbuhan yang subur mengelilingi obyek wisata ini dan banyak penjual souvenir khas Tanah Karo di sekitar. 
(Keindahan air terjun sipiso-piso)

Waktu yang terbatas mengurungkan niat saya untuk menuruni anak tangga, mungkin lain waktu saya harus kembali kesini menguji mental dan stamina saya untuk melihat panorama Air Terjun Sipiso-piso dari dekat. 


Gagal menuruni tangga Sipiso-Piso bukan berarti saya melewatkan keindahan lain dari air terjun ini, dari atas ketinggian saya bisa melihat Danau Toba dan hamparan bukit yang mengelilingi air terjun dengan tumbuhan yang subur mengelilingi obyek wisata ini dan banyak penjual souvenir khas Tanah Karo di sekitar. 


(Indahnya pohon-pohon disekitar Air Terjun Sipiso-piso
(Rombongan Tour TX Travel) 
(Deretan Penjual Souvenir)

Puas menikmati panorama Air Terjun Sipiso-piso perjalanan akan dilanjutkan menuju Danau Toba dan Pulau Samosir, karena perjalanan yang akan ditempuh lumayan jauh sekitar 4 jam perjalanan bus berhenti terlebih dulu disebuah kedai yang khusus menyediakan Bandrek Simarjarunjung, disini saya minum Bandrek sekaligus menikmati indahnya panorama Danau Toba dari atas bukit Simarjarunjung.

Kedai simarjarunjung ini memang dijadikan transit bus-bus pariwisata sebelum menuju Danau Toba jadi jangan heran suasana kedai yang ramai dengan tamu yang silih berganti datang dan pergi, kemudian saya memesan bandrek susu, minuman tradisional khas Berastagi ini memang cocok diminum sebagai pengusir dingin, efek minum bandrek susu dapat menimbulkan sensasi hangat di tenggorokan dan rasa hangat akan menyebar ke seluruh tubuh atau badan. Ah jadi kangen ingin minum Bandrek lagi...

Wisata Danau Toba Menginap 2 Malam di Taman Simalem Resort

Saya beserta rombongan trip di tengah gerimis memasuki kawasan Taman Simalem Resort sekitar pukul 8.00 malam, begitu tiba kami disambut oleh seluruh staf Resort yang mempersilahkan kami untuk makan malam. 

Bersyukur sekali saya sebagai pemenang kompetisi blog dari TX Travel semua fasilitas yang saya dapatkan serba wah, ketika makan malam menu yang dihidangkan di meja sangatlah beragam dan bisa ambil makanan sepuasnya hingga kenyang (untuk sementara lupakan diet hehe...) lalu alunan musik khas Batak menemani makan malam saya. 

(Sebagian menu prasmanan yang saya dokumentasikan) 
(Live Music Batak)
Taman Simalem Resort adalah resort mewah di kawasan Sumatera Utara dan sangat populer dikalangan mancanegara maupun domestik dengan menempati lahan seluas 200 hektar fasilitas resort ini sangatlah lengkap, saya menyebutnya seperti kota tersendiri yang berdiri 1500 meter diatas ketinggian Danau Toba. Untuk menuju resort ini jika dari Berastagi dibutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan dari Medan sekitar 2.5 jam perjalanan yang terletak di Km 9, Jalan Raya Merek - Sidikalang. 

Fasilitas yang ada di Resort ini diantaranya adalah Food and Beverage Oulet (Riverside Place, Pangambatan Cafe, Kodon-Kodon Cafe, Toba Cafe, Agro Mart & Cafe, Tonging Mart & Cafe & Tea House), Flower Nursery, Bird Park, Handicraft Centre, Buddhist Temple, Adventure Zone, Horse Riding, Fruit Farming (passion fruit, orange & loquat), Coffee & Tea Plantations, Labyrinth, Pearl of Lake Toba Plaza, Karo Agrotourism Farm, Jungle Trek, Camping Ground dan masih banyak lagi. 

Setelah makan malam saya beserta rombongan menuju kamar hotel diantar menggunakan mobil mini seperti glof car, karena luasnya resort mobil mini ini digunakan sebagai alat transportasi beserta driver yang sigap mengantarkan semua wisatawan menuju lokasi satu dengan lokasi lainnya. 
(Alat Transportasi Mobil Golf di Resort)
Tiba di lobby hotel untuk pembagian kunci kamar, saya sempat deg-degan seperti menunggu pemenang undian karena mengira kamar akan dicampur dengan peserta lain dan setelah menunggu rombongan lain yang mendapatkan kunci kamar surprise banget saya mendapatkan kamar privat yang artinya menikmati fasilitas kamar sendirian dengan sepuasnya, nikmatnya.
(Lobby Hotel)
Masuk ke dalam kamar suasana nyaman langsung terasa, fasilitas kamar hotel ini juga sangat lengkap yaitu TV, heater, hair dry, kamar mandi shower hangat masih banyak lainnya dan setiap malam ada camilan yang diantar ke kamar seperti roti manis dan kue kering.

Rencananya besok seharian kami akan menjelajahi Taman Simalem Resort dengan diawali melihat Sunrise lalu Jungle Trekking, jadi tidak sabar nih menunggu esok hari. 

Berwisata ke Pasar Tradisional Berastagi

Katanya ke Berastagi tak lengkap rasanya tanpa mengunjungi Pasar Tradisonal Berastagi, pasar yang disebut pajak oleh orang Berastagi ini menjual aneka buah-buahan maupun sayuran yang segar. 

Pasar Berastagi letaknya sangat strategis tidak jauh dari pusat kota sehingga banyak dikunjungi oleh para wisatawan, yang unik disini buah dan sayuran umumnya masih fresh karena penjual mendapatkan hasil perkebunan atau pertanian dari petani. 

Sekitar 1 jam kami diberi waktu oleh tour guide untuk berkeliling Pasar kemudian bersama rombongan trip saya menyusuri lorong demi lorong pasar, ketika berkeliling ada yang menarik perhatian saya banyak buah maupun sayuran yang jarang saya temui di Jawa seperti anggur kuning, labu jumbo dan sayur onjek. 

Setelah berkeliling iman saya tergoyahkan yang semula tidak ingin berbelanja akhirnya membeli buah markisa dan sirup markisa untuk oleh-oleh yang katanya memang khas pasar Berastagi yang selalu diborong wisatawan. 
Puas melihat buah-buahan maupun sayuran, saya menuju deretan penjual cinderamata seperti kaos, tas, pernak-pernik seperti gantungan kunci, penjepit kuku yang menurut tour guide saya asalkan pintar menawar maka kita akan mendapatkan harga yang murah dengan menawar harga sekitar 60% dari harga yang ditentukan penjual. 
Aktifitas lainnya yang bisa dilakukan di Pasar Berastagi adalah menaiki kuda berkeliling kota Berastagi, sayangnya karena waktu yang tebatas saya hanya membeli buah markisa dan sirup markisa saja. Tertarik dengan Pasar Tradisional Berastagi, jangan lupa mampir ya kalau melewati kota Berastagi.

Megahnya Wisata Taman Alam Lumbhini, Berastagi


Setelah puas mencoba kuliner khas lokal wajik dan pecal khas Berastagi seperti yang saya ceritakan sebelumnya, tour guide kemudian membawa rombongan menuju Taman Alam Lumbhini. Lokasi Taman Alam Lumbhini memang tak jauh dari warung bahagia sama-sama di daerah Berastagi Provinsi Sumatera Utara, sekitar 30 menit saja saya beserta rombongan sudah sampai didepan pagoda. 

Memasuki Taman Alam Lumbhini bus yang saya tumpangi melewati perkebunan strawberry di kiri kanan jalan sejuk sekali dengan udara yang dingin. Bangunan Pagoda di Taman Alam Lumbhini adalah Replika Pagoda Shwedagon dari Myanmar, waktu dibuka sekitar tahun 2010 pagoda ini mencatatkan rekor MURI dengan dikunjungi 1.250 Bhikkhu yang terdiri dari 20 negara. 

Masuk kehalaman depan pagoda, saya terkesima betapa megahnya bangunan pagoda yang merupakan bangunan pagoda tertinggi di Indonesia dua lantai ini dengan warna emas yang mendominasi menambah keindahan bangunan pagoda. 

Pagoda ini terbuka bagi wisatawan umum meskipun bukan beragama Budha dengan biaya masuk gratis loh, sambil menunggu rombongan lain bersembahyang di dalam pagoda saya puas-puasin berfoto di depan Pagoda.
(foto saya dengan ekspresi tegang di depan Taman Aalam Lumbhini)
Puas berkeliling di Taman Alam Lumbhini kemudian rombongan diajak menuju Pasar Tradisional Berastagi, tetap simak perjalanan saya yuk.

Wisata Kuliner Berastagi : Pecal dan Kue Wajik Peceren

Akhirnya bus yang saya tumpangi beserta rombongan trip, kru MNC Kuliner On Vacation dan Teddy Tamasya sampai juga di Kota Berastagi kurang lebih sekitar 2 jam perjalanan dari Medan. Kota Berastagi merupakan daerah dataran tinggi di Provinsi Sumatera Utara, biasanya jika hendak ke Danau Toba kita akan transit dulu di kota ini. Karena letaknya di kawasan puncak udara disini sangat dingin dikarenakan di sepanjang jalan Berastagi masih dikelilingi hutan dan pohon-pohon yang rimbun jadi jangan heran kalau jalannya meliuk-meliuk dengan curam yang terjal.
Nah, sesampai di Berastagi yang tidak boleh dilewatkan adalah berwisata kuliner makanan khas maupun tradisional di kawasan Peceren salah satu desa di Tanah Karo, di daerah ini saya mencicipi kue tradisional yang disebut wajik yaitu kue yang berasal dari beras ketan.
Sekilas memang rasa dan bentuk mirip sekali dengan jajanan ketan salak yang ada di Jawa Timur daerah saya, setelah saya tanyakan sama si empunya warung konon wajik memang khas Jawa karena mereka memang keturunan Pujakesuma singkatan dari Putra Jawa Kelahiran Sumatra yang para keturunannya masih melanjutkan tradisi kuliner nenek moyang mereka dengan membuka warung-warung dengan hidangan khasnya yaitu Wajik. Rasa wajik ini manisnya pas dan kalau digigit rasanya legit tak berbeda jauh dengan ketan salak di Jawa. Selain wajit di meja juga terhidang camilan khas jawa, seperti lemper, onde-onde dan getuk.

(Kue Wajit, Berasatagi)

Selesai nyemil Wajik, saya kemudian mencoba menu utama yaitu pecal (bukan salah tulis, kalo di Jawa disebut pecel). Isi dari pecal memang hampir sama dengan pecel yaitu sayuran yang segar disiram sambal kacang tanah. Hanya saja yang membedakan adalah makanan ini dicampur juga dengan mie bihun, kalau dipikir agak tidak nyambung tapi setelah dirasakan memang benar-benar enak apalagi ditambahkan dengan krupuk semakin nikmat.

(Pecal mie, Berastagi)
Satu lagi yang harus dicoba ketika di Berastagi adalah bandrek minuman tradisional khas Berastagi yang terdiri dari jahe, kayu manis, gula merah. Jika meminum bandrek maka minuman ini dapat mengusir dingin karena kuatnya aroma jahe ketika diminum maka suhu tubuh akan menjadi hangat. Untuk menikmatinya ada dua pilihan bandrek yaitu bandrek kosong dan bandrek susu, kalau saya sangat suka dengan bandrek susu untuk menghilangkan rasa pedasnya. 

(Bandrek susu)
Seluruh rombongan puas banget nyobain makanan di warung ini semuanya enak-enak dan sewaktu makan wajik saya juga diambil loh gambarnya untuk take syuting hihihi jadi tidak sabar mau nonton acara Kuliner On Vacation. Jadi pesan saya jika ke Berastagi jangan pernah melewatkan wajik, pecal dan bandrek, salah satu warung yang paling terkenal adalah Warung Bahagia yang terletak dipinggir jalan Jamin Ginting, warung satu ini paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan meski warungnya sederhana namun harganya yang terjangkau membuat warung ini tak pernah sepi pengunjung loh.


(Warung Bahagia)
Destinasi berikutnya menuju Taman Lumbhini, yang tak jauh lokasinya dari sini, yuk simak lagi cerita saya.

Travelling Gratis Dari TX Travel ke Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort Bersama Teddy Tamasya


Entah mimpi apa saya terpilih menjadi pemenang kompetisi blog berhadiah Travelling gratis ke Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort selama 4 hari 3 malam bersama Teddy Tamasya di Acara TV Kuliner On Vacation beserta rombongan trip dari Jakarta, meskipun informasinya sangat mendadak sekitar 3 hari sebelum keberangkatan ketika mendapat telepon dari TX Travel kabar gembira ini tentunya saya iyakan dan menyatakan siap berangkat. 

Mention twitter tak henti-hentinya mengucapkan selamat kepada saya sebagai pemenang kompetisi blog dari TX Travel begitu pula di facebok saya, besoknya issued tiket maupun itinerary sudah terkirim di email saya, rasanya saya tak sabar ingin menjelajahi Kota Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort, selain itu saya juga tidak sabar untuk syuting bareng dengan Teddy Tamasya yang akan ditayangkan di MNC channel 84 hihihihi siap-siap jadi artis dadakan nih ceritanya saudara-saudara. 

Sebelumnya untuk memenangkan kompetisi blog ini saya mengirimkan artikel tentang destinasi Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort, dengan artikel berjudul "Pesona Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort" (klik disini untuk melihat artikel saya) dan alhamdulilah saya terpilih menjadi satu orang yang beruntung sebagai pemenang kompetisi blog dari TX Travel sebagai penyelenggara. 

Tibalah di tanggal keberangkatan saya yaitu pada tanggal 2 Nopember 2013 saya berangkat dari Bandara Juanda Surabaya menuju Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Medan, karena tempat tinggal saya di Kabupaten kecil di Jombang Jawa Timur untuk menuju Medan akses tercepat yaitu perjalanan darat selama 2 jam dari Jombang menuju ke Bandara Juanda Surabaya kemudian dilanjutkan penerbangan ke Medan. 

Saat itu bertepatan dengan long weekend Tahun Baru Islam jadi Bandara Juanda sangat ramai sekali karena banyak orang yang tak mau melewatkan libur panjang hari kejepit, hadiah travelling gratis ini momennya pas sekali bagi saya untuk mengisi liburan long weekend. Di Bandara Juanda karena saya satu-satunya yang berangkat dari Surabaya jadi tidak sempat narsis mengabadikan momen keberangkatan saya hihihi, nanti deh saya pasangin foto-foto saya biar pada ngiri ngelihatnya. 

Pesawat yang saya tumpangi adalah maskapai Lion Air, meski sempat bad mood karena Lion Air delay selama 1 jam, pesawat take off pada pukul 07.00 WIB mundur satu jam dari jadwal seharusnya pukul 06.00 WIB, kemudian selama 3 jam perjalanan akhirnya pesawat mendarat dengan mulus di KNIA. 

Saya menginjakkan kaki di KNIA bandara termegah nomor dua di Indonesia ini yang baru beroperasi Kamis (25/7/13) pukul 10.00 pagi, tak lama telepon saya berdering memberitahukan saya sudah ditunggu di pintu keluar KNIA oleh rombongan Trip TX Travel dari Jakarta, kru MNC TV bersama Teddy Tamasya kemudian di jemput dengan Bus Pariwisata.

WELCOME Medan, Danau Toba dan Taman Simalem Resort siap untuk berpetualang!!!! Terimakasih sebesar-besarnya kepada TX Travel, keramahan Teddy Tamasya dan rombongan trip dari Jakarta yang sangat ramah seperti keluarga.





No comments:

Post a Comment